Petualangan Gastronomis: Mengenal Lebih Dekat Restoran Michelin di Tanah Air Napoleon

Siapa yang tidak kenal dengan Michelin Guide? Buku panduan yang menjadi “holy grail” bagi para pecinta kuliner di seluruh dunia. Di Prancis, tempat lahirnya panduan ini, restoran yang masuk dalam daftar Michelin menjadi mimpi bagi banyak chef dan tempat ziarah bagi para foodies. Tapi tahukah Anda, mendapatkan bintang Michelin itu seperti mencari pasangan di aplikasi kencan? Sulit, membingungkan, dan bisa membuat Anda stres hingga rambut rontok!
Siapa yang Takut Bintang Michelin? (Tapi Tetap Ingin Dapatnya!)
Pertama-tama, mari kita kenal lebih dekat dengan “bintang ajaib” ini. Michelin Guide pertama kali diterbitkan pada tahun 1900 oleh perusahaan ban Michelin. Tujuannya? Agar orang lebih sering menggunakan mobil (dan tentunya ban Michelin) dengan memberikan littlebentongstreet.com informasi tentang tempat-tempat istirahat dan restoran di sepanjang jalan. Cerdik, bukan? Kini, menjadi bintang Michelin seperti mendapatkan Oscar di industri kuliner. Ada cerita menarik bahwa chef Alain Ducasse pernah mendengar kabar buru tentang kehilangan satu bintang Michelin saat sedang terbang dengan pesawat. Ia pun menelepon asisten chef-nya untuk memeriksa keadaan restoran. Ketika akhirnya dikonfirmasi bahwa ia masih memiliki tiga bintang, Ducasse lega dan berkata, “Sekarang saya bisa terbang dengan tenang.” Mungkin inilah satu-satunya situasi di mana seseorang bisa lega setelah kehilangan sesuatu yang tidak pernah mereka miliki!
Di Prancis, terdapat lebih dari 600 restoran yang mendapat penghargaan Michelin, dengan 27 di antaranya mendapat penghargaan tertinggi: tiga bintang. Paris sendiri menjadi rumah bagi sekitar 100 restoran bintang Michelin. Kriteria penilaian? Para inspektor Michelin datang secara tak terduga, membayar sendiri makanan mereka, dan menilai berdasarkan kualitas bahan, keterampilan memasak, nilai rasa, kepribadian chef dalam masakan, dan konsistensi. Tidak ada yang bisa “membeli” bintang Michelin, kecuali mungkin dengan menjual hati mereka kepada iblis setelah jam kerja!
Dari Paris hingga Lyon: Wisata Kuliner yang Bikin Dompet Menjerit
Jika Anda berencana untuk “berwisata kuliner” di Prancis, siapkan dompet Anda karena ini bukan perjalanan murah! Di Paris, Anda bisa mencoba Le Meurice (Alain Ducasse) dengan harga menu mulai dari €350 per orang. Atau mungkin Pierre Gagnaire dengan hidangan yang begitu inovatif hingga Anda bertanya-tanya, “Apakah ini makanan atau karya seni?” Di Lyon, ibu kota gastronomi Prancis, Paul Bocuse masih menjadi legenda meski sang maestro sudah tiada. Harganya? Siapkan sekitar €200-€300 untuk pengalaman yang tak terlupakan.
Tapi jangan khawatir! Anda tidak selalu harus menghabiskan uang seb itu untuk merasakan pengalaman Michelin. Banyak restoran bintang Michelin yang menawarkan menu lunch yang lebih terjangkau. Di beberapa kota seperti Strasbourg atau Bordeaux, Anda bisa menemukan opsi yang lebih ramah dompet. Ingat, di Prancis, makan adalah ritual. Jangan terburu-buru nikmati setiap gigitan, kecuali jika Anda sedang dikejar oleh anjing gila!
Jadi, apakah Anda siap untuk petualangan gastronomis di Prancis? Siapkan perut Anda, dompet Anda, dan tentu saja, kamera untuk memfoto makanan yang begitu indah hingga Anda enggan memakannya! Ingat, di dunia kuliner Michelin, satu gigitan bisa mengubah hidup Anda. Atau setidaknya, membuat cerita yang bisa Anda sampaikan kepada cucu-cucu Anda suatu hari nanti. Bon appétit!

