Raja Malaysia Jelajah Pasar Minyak: Dari Arab Saudi hingga Bahrain dengan Senyum Diplomatik

  • Updated
  • Posted in Uncategorized
  • 3 mins read

Raja Malaysia Jelajah Pasar Minyak: Dari Arab Saudi hingga Bahrain dengan Senyum Diplomatik

Data analysis for business success. Intelligence and business analytics. Business team analyzing sale report  with key performance indicators (KPI) dashboard, Customer data insight, digital marketing planning Data analysis for business success. Intelligence and business analytics. Business team analyzing sale report  with key performance indicators (KPI) dashboard, Customer data insight, digital marketing planning News stock pictures, royalty-free photos & images

Pakai Tepuk Sebelah Tangan, Dapat Tepuk Bertepuk Tangan

Bagaimana tidak, kunjungan kenegaraan Raja Malaysia ke Arab Saudi dan Bahrain ini bukanlah sekadar jalan-jalan keluar negeri yang biasa dilakukan para pejabat negara. Ini adalah perjalanan serius, meskipun dilengkapi dengan senyum-senyum diplomatik yang mungkin tidak bisa dihindari. Bayangkan saja, Raja Malaysia yang mungkin sedang berpikir, “Kalau bisa dapat minyak gratis dari Arab Saudi, kan lebih hemat?” Sementara itu, di Bahrain, dia mungkin bermimpi, “Kalau bisa dapat tiket gratis untuk Grand Prix F1, kan bisa pulang dengan cerita yang lebih menarik?” Tapi jangan salah, ini bukan liburan, ini tugas negara yang berat, meskipun dilengkapi dengan pelayanan mewah yang tidak bisa didapat di hotel bintang lima biasa.

Bertemu Para Raja, Tapi Jangan Salah Kirim Salam

Saat bertemu para pemimpin Arab Saudi dan Bahrain, Raja Malaysia pasti harus berhati-hati dalam menyampaikan salam. Jangan sampai di Arab Saudi dia menyapa dengan “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh” dengan nada terlalu tinggi, lalu di Bahrain secara tidak sengaja menyapa dengan “Ahlan wa sahlan” dengan aksen Melayu yang kental. Itu pasti akan membuat para ajudannya panik dan berpikir, “Apakah Raja kita sedang mengucapkan mantra atau sekadar berusaha menarik perhatian?” Tapi tenang saja, para pejabat tinggi Malaysia pasti sudah mempersiapkan buku kecil berisi “Panduan Sapaan yang Benar untuk Berbagai Negara Timur Tengah” agar tidak ada insiden diplomatik yang memalukan.

Diplomasi Minyak dan Wisata: Malaysia Punya Kartu As

Kunjungan seperti ini menunjukkan bahwa Malaysia ingin memperkuat posisi diplomatiknya di kawasan Timur Tengah. Tapi jangan lupa, Malaysia juga punya kartu as tersendiri: wisata halal dan kuliner makanan yang enak! Siapa tiba-tiba Raja Arab Saudi terpikat dengan rendang Malaysia dan memutuskan untuk mengundung wisatawan Arab Saudi ke Malaysia? Atau mungkin Raja Bahrain terkesan https://www.kabarmalaysia.com/ dengan keindahan Pulau Langkawi dan memutuskan untuk menginvestasikan hotel mewah di sana? Semua ini bisa terjadi, asalkan Raja Malaysia tidak terlalu sibuk dengan makanan yang disajikan sehingga lupa menyampaikan agenda penting. Bayangkan saja, “Maaf, Yang Mulia, saya sedang terlalu sibuk mencicipi kari kambing ini, bisa bicara lagi besok?”

Kunjungan yang Lebih dari Sekadar Makan Malam Kenegaraan

Meskipun ada yang menganggap kunjungan ini hanya sekadar makan malam kenegaraan dengan menu mewah, sebenarnya ada banyak hal yang harus dipersiapkan. Para staf Raja Malaysia pasti sudah berlatih untuk tidak terlalu banyak makan saat makan malam, agar tidak terlihat seperti orang lapar yang baru keluar dari hutan. Mereka juga harus mengingatkan Raja Malaysia untuk tidak mengambil terlalu banyak kue-kue Arab sebagai oleh-oleh, karena itu akan membebani bagasi pesawat dan membuat para ajudannya pusing memikirkan cara membawanya pulang. Tapi di sisi lain, ini adalah kesempatan emas bagi Malaysia untuk menunjukkan bahwa negara kita tidak hanya terkenal dengan produk cokelat dan kopi, tetapi juga punya kekayaan budaya dan diplomasi yang tidak kalah dengan negara lain. Jadi, jangan heran jika setelah kunjungan ini, Malaysia mendapat banyak undangan untuk acara-acara penting di Timur Tengah, karena kali ini kita datang dengan senyum yang lebih lebar dan diplomasi yang lebih cerdas!